Proses pembuatan tumbler melibatkan berbagai tahapan yang memerlukan perhatian terhadap detail dan kualitas. Mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengemasan akhir, setiap tahap memiliki peran penting dalam menghasilkan tumbler yang tidak hanya fungsional, tetapi juga ramah lingkungan dan berkualitas tinggi.
Pada era modern ini, kesadaran untuk menjaga lingkungan kian meningkat. Salah satu langkah sederhana yang dapat dilakukan adalah mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai dengan beralih ke tumbler yang dapat digunakan berulang kali.
Proses Pembuatan Tumbler
Tumbler dapat dirancang dengan berbagai desain yang menarik dan fungsional. Berikut adalah proses pembuatan tumbler yang perlu dipahami.
1. Pemilihan Bahan Baku
Langkah pertama dalam pembuatan tumbler adalah pemilihan bahan baku yang tepat. Tumbler umumnya terbuat dari bahan stainless steel, kaca, atau plastik berkualitas tinggi yang aman bagi kesehatan.
Stainless steel sering dipilih karena daya tahannya yang kuat, kemampuan menjaga suhu, dan tahan karat. Sementara tumbler berbahan kaca yang memang rentan pecah memberikan tampilan yang elegan dan mudah dibersihkan. Lalu ada juga tumbler plastik berkualitas tinggi yang lebih ringan dan mudah dibawa bepergian.
2. Desain dan Perencanaan
Setelah bahan baku dipilih, langkah berikutnya adalah tahap desain. Pada tahap ini, bentuk, ukuran, dan fitur tambahan seperti: pegangan, tutup antitumpah, dan penahan panas yang bisa diatur.
Desain yang ergonomis dan estetik sangat penting untuk menarik konsumen. Selain itu, pada tahap ini juga dipertimbangkan elemen visual, seperti: warna, logo, dan grafis yang akan dicetak di tumbler.
3. Proses Produksi
Tahap produksi dimulai dengan pemotongan dan pembentukan bahan baku sesuai desain yang telah dibuat. Jika menggunakan stainless steel, bahan ini dipotong sesuai ukuran dan dibentuk melalui proses deep drawing atau stamping. Selanjutnya, material dibersihkan dan dipoles untuk menghilangkan kotoran dan memastikan permukaan tumbler halus.
Untuk tumbler plastik, proses pembuatannya melibatkan teknik injection molding, di mana plastik cair dituangkan ke dalam cetakan yang sesuai dengan desain yang diinginkan. Setelah dingin dan mengeras, tumbler dilepaskan dari cetakan dan dilakukan proses finishing untuk memperhalus permukaannya.
4. Assembling dan Finishing
Pada tahap ini, bagian-bagian tumbler, seperti: badan, tutup, dan fitur tambahan lainnya dirakit menjadi satu produk utuh. Proses assembling membutuhkan ketelitian tinggi untuk memastikan setiap bagian tumbler terpasang dengan baik dan sesuai dengan fungsinya.
Setelah dirakit, tumbler kemudian akan melalui tahap finishing yang meliputi pengecatan, pencetakan logo, dan pemasangan aksesori tambahan jika diperlukan.
5. Quality Control
Setelah semua tahap produksi selesai, tumbler masuk ke tahap quality control. Pada tahap ini, setiap tumbler diperiksa secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada cacat atau kesalahan dalam produksi.
Parameter yang diperiksa meliputi ketahanan terhadap suhu, kekuatan material, kebocoran, dan kualitas cetakan. Hanya produk yang memenuhi standar yang akan lolos ke tahap pengemasan.
6. Pengemasan dan Distribusi
Tahap akhir dari pembuatan tumbler adalah pengemasan. Tumbler yang telah lolos quality control dikemas dalam kemasan yang menarik dan aman untuk menjaga kualitas produk selama proses distribusi.
Pengemasan juga dilengkapi dengan informasi produk dan petunjuk penggunaan. Setelah dikemas, tumbler siap didistribusikan ke pasar, baik melalui toko fisik maupun secara online.
Dengan mengetahui pembuatan tumbler di atas, Anda bisa mengetahui di tahapan mana Anda harus melakukan kustomisasi dan lain sebagainya.
Butuh Souvenir ? Lihat Penawaran dari Souvia
FAST RESPOND
Chat WA Anda pasti dibalas kurang dari 1 menit. Silahkan chat WA kompetitor kami, dan bandingkan 😉